Selasa, 23 Juli 2013


PENDAHULUAN


Air merupakan unsur dasar bagi hidup dan kehidupan di muka bumi ini ,dengan kata lain didapatkan sebuah prakata yang bunyinya ‘’tidak ada kehidupan tanpa air ‘’.Air sering dianggap sebagai sumber daya alam yang melimpah dan tida bisa habis karena sifatnya yang dapat  diperbaharui ,sebenarnya tidaklah demikian penertiannya.untuk mendapatkan air sangat tergantung pada skala ruang,waktu,dan kondisi.Air tanah sebagai air baku merupakan sumber daya alam yang sangat terbatas jumlahnya ,karena mempunyai siklus tata air yang relative tetap .Disisi lain ,kebutuhan akan air selalu meningkat dari waktu ke waktu .Hal ini sebagai konsekuensi dari terus bertambahnya jumlah penduduk serta meningkatnya ragam kegiatan social ekonomi masyarakat.
            Air yang turun dari langit kepermukaan bumi berupa air hujan tidak semuanya masuk meresap kedalam tanah mengisi lapisan pembawa air dan keluar ke permukaan  sebagai sumber mata air.Ini sangat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti: luas,dan kerapatan tumbuhan hutan penutup,struktur,dan tekstur batuan,kemiringan lereng,dan tata guna lahan dari daerah yang berfungsi sebagai peresapan air.
            Namun  sebagian air hujan tadi akan mengisi danau- danau serta sungai-sungai ,yang mana tentunya akan membawa dampak –dampak tertentu baik positif maupun dampak negative, dengan tersedianya air sungai yang melimpah  dapat memberikan manfaat seperti pemenfaatan sebagai area tambak jenis ikan tertentu,irigasi lahan persawahan serta dapat pula dimanfaatka sebagai jalur transportasi air,namun apabila sungai tersebut tidak berjalan sesuai dengan fungsinya tentu akan  menimbulkan dampak negative tersendiri .
              Sebagai contoh adalah sungai putih yang sebagian besar terletak di desa  Sawangan,kecamatan  Leksono Kabupaten Wonosobo ,sungai ini merupakan salah satu anak sungai dari sungai terbesar di kabupaten Wonosobo  yaitu sungai Serayu,yang ber hulu di Kabupaten Wonosobo(disebut Tuk Bima Lukar atau mata air Bima Lukar) dan bermuara di Cilacap.



B.KERUSAKAN YANG TERJADI

Sungai putih merupakan salah satu sungai yang dahulunya merupakan sungai yang bersih yang didalamnya terdapat berbagai satwa air.Namun akhir- akhir ini sungai putih menjadi sungai yang tercemar oleh zat-zat pencemar ,zat pencemar itu sendiri dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols), adalah salah satu contohnya. Pestisida dgunakan di pertanian, kehutanan dan rumah tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan 
di alat-alat baru, masih terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat pembersih di rumah tangga.,namun untuk sungai putih sendiri zat pencemar utamanya adalah  zatorgnik dan zat anorganik untuk zat organic sendiri terdiri dari i dahan-dahan                         
pohon,,sayur mayur yang telah  
busuk,bahkan bangkai binatng seperti anjing dan kucing pun ada,dan untuk zat pencemar anorganik sendiri didominasi oleh sampah berupa bungkus makanan,karung-karung bekas dan 


bahkan popok bayi dan sejenisnya.
                       Untuk itu diperlukan penanganan yang serius baik dari pemerintah maupun dari masyarakat yang dekat dengan sungai putih itu sendiri,jika masyarakat tidak peduli maka hal ini akan berakibat fatal dan berdampak buruk pada lingkungan,karena dengan adanya sampah yang secara kontinyu terus menerus bertambah maka hal ini akan menyebabkan pendangkalan  pada dasar sungai putih.
Akibat terburuk yang ditimbulkan dari hal yang disebutkan diatas adalah banjir ,hal ini dikarenakan akibat dari debit air sungai putih yang semakin besar namun daya tampung sungai sudah tidak memumpuni untuk menerima air dari                           hulu.Hal ini diperparah dengan pendangkalan - pendangkalan sungai oleh    sampah – sampah yang dibuang ke sungai putih secara sembarangan  oleh masyarakat yang tinggal di bantaran sungai putih tersebut .
Akibat buruk yang lain adalah rusaknya ekosistem sungai putih hal ini dikarenakan gangguan sampah-sampah organic dan anorganic sehingga habitat satwa air di sungai putih menjadi rusak dan jumlah biota air tawar di sungai putih   pun menjadi berkurang  ,hali ini menjadi kabar buruk tersendiri bagi para 
pemancing dan orang-orang yang mengantungkan hidupnya dari sector perikanan di sungai putih.




C.SOLUSI DAN SARAN



Ø  Membuang sampah baik organic maupun anorganik  pada tempatnya serta tidak membuang sampah tersebut ke sungai khususnya di sungai putih
Ø  Membuang zat –zat berbahaya seperti oli bekas,pestisida,dan zat-zat sejenisnya pada tempat sampah
Ø  Melakukan gotong –royong berupa bersih-bersih sungai baik pada acara jumat bersih maupun pada waktu yang berbeda sesuai kesepakatan
Ø  Reboisasi di daerah pinggiran  sungai putih
Ø  Sosialisasi pemerintah yang dilakukan secara bekelanjutan berkenaan dengan pentingnya  kebersihan lingkungaan dan sungai yang sehat
Ø  Pembuatan peraturan mengenai pelarangan penangkapan ikan menggunakan alat-alat yang dapat memetikan seluruh biota air tawar sungai putih seperti menggunakan  jaring pukat harimau,menggunakan struman(listrik),dan alat-alat lain yang bertolak belakang  dengan kelestarian lingkungan.

   












            my profile







Tidak ada komentar:

Posting Komentar